Breaking News

Perkembangan Pencetakan 3D Printing di Era 4.0

REVOLUSI INDUSTRI

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi berkembang sangat pesat. Perkembangan ini berdampak pada kehidupan manusia. Baik dampak sosial, ekonomi maupun budaya di dunia. Hal ini tidak lepas dari dampak yang dirasakan pada dunia industri. Sampai saat ini perkembangan dunia industri telah melalui beberapa periode. Dunia industri telah beberapa kali mengalami masa revolusi, mulai dari revolusi industri 1.0 hingga 4.0, peran teknologi menjadi ujung tombak yang sangat penting.

 

Revolusi Industri 1.0

Pada abad ke 18, tepatnya antara tahun 1750 s.d. Tahun 1850 revolusi industri pertama terjadi. Hal ini ditandai dengan beralihnya penggunaan tenaga manusia ke arah mesin. Penemuan mesin uap oleh Thomas New Comen (1663-1729) dan pengembangannya oleh James Watt (1736-1819) memicu perubahan besar-besaran yang menggemparkan dunia. Perubahan tersebut meliputi bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan teknologi.

Setelah James Watt berhasil mengembangkan mesin uap pada tahun 1764, Marquis de Jouffroy juga mengembangkan mesin uap untuk penggerak kapal. Richard Trevithick kemudian mengembangkan mesin uap untuk menggerakkan lokomotif.

 

Revolusi Industri 2.0

Era revolusi industri berikutnya adalah ketika dunia industri telah berkembang menjadi produksi massal berdasarkan pembagian kerja. Faktanya, belum ada pembagian waktu yang cukup jelas antara revolusi industri 1.0 dan era 2.0. Namun salah satu tandanya adalah penggunaan jalur perakitan, pembangkit listrik, dan mesin pembakaran internal. Revolusi Industri 2.0 ini terjadi pada sekitar abad ke-19.

 

Revolusi Industri 3.0

Era revolusi industri 3.0 ditandai dengan dunia industri yang berbasis pada pemanfaatan internet dan berkembangnya elektronika untuk menciptakan sistem produksi otomatis. Hal ini juga ditandai dengan munculnya komponen PLC (programmable logic controller) yang berperan sebagai otak kendali otomatis. Penggunaan sistem otomasi berbasis pemrograman komputer membuat mesin-mesin di industri tidak lagi dikendalikan oleh manusia. Alhasil, biaya produksi bisa lebih murah.

 

Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan sistem cyber-fisik. Era ini menuntut manusia untuk terhubung dengan manusia lainnya, dengan mesin industri, dan dengan segala sesuatu di sekitarnya. Selain itu, mesin dan perangkat serta perlengkapan lainnya juga dapat dihubungkan satu sama lain. Intinya, semua sistem fisik terhubung satu sama lain melalui proses virtual dan sistem cyber. Tentu saja revolusi industri 4.0 akan mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan. Ada beberapa teknologi kunci yang menandai era revolusi industri 4.0 yang telah dimulai. Teknologi-teknologi utama ini mencakup Internet of Things (IoT), robotika canggih, kecerdasan buatan, antarmuka manusia-mesin, dan pencetakan 3D.

 

Menjelajahi Salah Satu Teknologi Revolusi Industri 4.0, 3D Printing

 

Tentang 3D Printing

Tahukah Anda bahwa kebutuhan untuk mencetak tidak lagi hanya sekedar di atas kertas? Kemajuan teknologi dapat menerjemahkan imajinasi ke dalam bentuk yang lebih nyata yang dapat dirasakan melalui sentuhan. Kehadiran printer 3D menjawab kebutuhan untuk mencetak desain digital pada produk nyata.

3D Printing merupakan salah satu teknologi Revolusi Industri 4.0. Teknologi ini berkembang pesat dan diprediksi akan menjadi salah satu teknologi pengubah dunia di masa depan. Pasalnya, teknologi 3D print benar-benar membawa warna baru dalam dunia industri. Sebab tidak hanya satu sektor industri saja melainkan lebih dari satu sektor industri yang terkena dampak dari hadirnya teknologi 3D print.

Selain dunia industri, teknologi 3D print juga telah merambah dunia pendidikan khususnya sekolah kejuruan industri. Melalui program Teaching Factory yang diprogramkan Pemerintah, terlihat bahwa program ini mampu menginspirasi kreatifitas siswa-siswi SMK yang mampu menghasilkan karya dari hasil print 3D, salah satu karya yang biasa dilakukan adalah prototype kerajinan tangan. . produk, rumah tangga, aksesoris, otomotif, media pembelajaran, serta prototype produk skala besar (perusahaan).

Teknologi pencetakan 3D merupakan printer yang memiliki kemampuan khusus. Jika printer pada umumnya hanya digunakan untuk mencetak dokumen, baik berwarna maupun tidak. Namun, pencetakan 3D adalah peningkatan yang berbeda. Alat ini mempunyai kemampuan mencetak suatu objek dengan tingkat kemiripan hampir 100%. Tentunya objek yang dicetak berbentuk gambar 3D, bukan sekedar gambar kertas.

Dalam dunia industri, teknologi pencetakan 3D dapat memudahkan dalam pembuatan suatu produk; Bahkan telah digunakan dalam dunia medis, fashion, otomotif dan lainnya. Dalam bidang medis, salah satu pemanfaatan teknologi 3D print adalah produk implan, karena jika diproduksi bisa sangat mirip dengan aslinya.

Pada proses pencetakan, suatu objek dibuat dengan cara meletakkan bahan selapis demi selapis hingga objek tersebut tercipta. Setiap lapisan tampak sebagai potongan melintang horizontal yang sangat tipis dari suatu objek. Pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan alat print biasa, hanya saja hasil yang dihasilkan adalah 3D.

 

Prinsip Dasar

Prinsip dasar pencetakan dengan printer 3D adalah membutuhkan data dalam bentuk 3 dimensi atau disebut dengan “data digital tiga dimensi”. Dalam dunia teknik biasa disebut CAD (Computer Aided Design). Desain berbantuan komputer merupakan aplikasi yang mampu menampilkan data dalam bentuk tiga dimensi.

 

Cara Kerja

Cara kerja printer 3D adalah dengan memasukkan data desain/cetakan dari software khusus pencetakan 3D yaitu CAD, desain yang sudah dibuat dimasukkan ke dalam printer 3D. Setelah itu, printer 3D akan membaca desain dan melelehkan material plastik yang terhubung pada tabung dan membuat lapisan pada piringan logam, dimana material plastik tersebut akan mengeras setelah terkena udara. Proses ini disebut FDM (fused deposition modelling), dimana struktur tiga dimensi (3D) dibuat dengan mencetak area yang sama, lapis demi lapis, menggunakan plastik cair pada area yang sama berulang kali.

 

Pemanfaatan

Pemanfaatan 3D print tidak hanya untuk menghasilkan barang-barang tiga dimensi (3D), seperti action figure dan mainan saja, namun juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti penyembuhan atau pengobatan, visualisasi, penerbangan luar angkasa atau luar angkasa. , dan pencetakan 3D menjanjikan revolusi di sektor manufaktur, dengan banyak peluang untuk menghasilkan desain yang biayanya sangat mahal.

 

Dampak Teknologi 3D Printing

Dampak teknologi pencetakan 3D antara lain:

  • Membuat proses produksi menjadi lebih mudah dan efisien sehingga tidak memakan banyak waktu.
  • Penggunaan pencetakan 3D untuk produksi tentu akan mengurangi biaya dibandingkan melakukannya secara manual.
  • Produk yang mudah dibuat mirip dengan aslinya.

Oleh karena itu artikel tentang 3D Printing ini ditulis karena saat ini penggunaan 3D Printing dapat dijadikan sebagai pembelajaran dalam dunia pendidikan dan juga dapat meningkatkan hasil produksi.

About admin

Check Also

Manfaat Luar Biasa Nanomaterial dalam Industri: Mengubah Dunia dengan Teknologi Terkini

Manfaat Luar Biasa Nanomaterial dalam Industri: Mengubah Dunia dengan Teknologi Terkini

  Nanomaterial adalah bahan yang memiliki ukuran partikel sangat kecil, yaitu dalam skala nanometer. Ukuran …

Recent Comments

No comments to show.