Breaking News

Sejarah Perkembangan Teknologi Jaringan Seluler 1G, 2G, 3G, 4G, 5G

“G” dalam semua arti 1G, 2G, 3G, 4G, 5G berarti “Generasi”.

Pada setiap generasinya, jaringan seluler mempunyai standar tertentu yang juga menyesuaikan dengan sistem telepon seluler pada masa itu. Tentunya setiap generasi jaringan akan selalu menghadirkan frekuensi baru, kecepatan data tinggi, dan teknologi transmisi terkini.

Tahukah Anda bahwa teknologi jaringan seluler sudah berkembang sejak tahun 1970-an dan kini sudah mencapai generasi kelima?

Sejak tahun 2021, Indonesia telah memasuki fase TI baru, ditandai dengan peluncuran komersial jaringan generasi kelima (5G) di Indonesia. Jaringan seluler telah berkembang pesat sejak pertama kali digunakan, dengan kecepatan dan dukungan transfer data yang semakin canggih.

Lantas, bagaimana perkembangan teknologi jaringan seluler dari dulu hingga saat ini? Melalui artikel kali ini, Kepikiran Teknologi akan menganalisis evolusi teknologi jaringan 1G hingga 5G. Dengarkan sampai akhir, oke?

 

Memahami Jaringan Seluler 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G

Sebelum menganalisis sejarah perkembangan teknologi jaringan dari 1G hingga 5G, mari kita pahami dulu apa itu jaringan seluler.

Jaringan seluler atau jaringan seluler adalah jaringan komunikasi yang menghubungkan pengguna secara nirkabel menggunakan gelombang radio. Jaringan ini didistribusikan ke seluruh permukaan bumi menggunakan setidaknya satu transceiver tetap yang bertindak sebagai stasiun.

Jaringan seluler mempunyai kemampuan untuk menghubungkan banyak pengguna secara bersamaan sehingga kita dapat berkomunikasi dengan orang-orang di berbagai wilayah.

Dalam perkembangannya, teknologi jaringan telah melalui banyak perkembangan teknologi yang memberikan dampak yang sangat signifikan. Evolusi teknologi ini bisa dari segi kecepatan, jangkauan, dan berbagai hal menjadi lebih canggih.

Anda mungkin juga pernah melihat perangkat yang mengadopsi teknologi 1G, yang kini terkesan sangat kuno. Namun kini kita telah mencapai generasi teknologi 5G yang dapat kita gunakan di ponsel pintar kita.

 

Bagaimana perkembangan jaringan generasi pertama (1G) hingga mencapai generasi kelima (5G)? Yuk simak penjelasannya!

1. Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi ke-1)

Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1979 oleh Nippon Telegraph and Telephone Company.

1G pada saat itu hanyalah gelombang radio analog sederhana. Artinya, cakupan teknologi 1G sangat terbatas dan belum bisa dimanfaatkan seluas-luasnya seperti sekarang.

Generasi 1G memakai teknologi FDMA (Frequency Division Multiple Access). FDMA dapat membagi rentang frekuensi sehingga pengguna dapat berbicara dengan orang lain di frekuensinya sendiri dan tidak bercampur dengan frekuensi lain.

Teknologi komunikasi 1G kemudian disebut NMT (Nordic Mobile Telephony) dan AMPS (Advanced Mobile Telephone Service) yang hanya mendukung komunikasi suara dengan kecepatan hingga 14,4 kbps.

Tentu saja kecepatan ini dinilai sangat lambat jika dibandingkan dengan generasi selanjutnya. Jangkauannya juga sempit mengingat perkembangan teknologi jaringan 1G hanya menggunakan gelombang analog.

2. Jaringan Seluler 2G: GSM dan CDMA (generasi ke-2)

Teknologi 2G diperkenalkan di Finlandia pada tahun 1991, tahun yang menandai dimulainya penggunaan gelombang udara digital. Perubahan tersebut sangat penting karena jangkauannya lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya.

Teknologi 2G ini dikenal dengan nama GSM (Global System for Mobile) dan CDMA (Code Division Multiple Access) dan mendukung pengiriman pesan teks (SMS) dan suara secara bersamaan.

Tujuan utama pengembangan teknologi seluler 2G adalah penyediaan layanan suara dan penggunaan Circuit Switching. Generasi ini memiliki fungsi CSD sehingga transfer data lebih cepat, sekitar 14,4 Kbps.

Di era 2G, telepon seluler telah berkembang dan masyarakat Indonesia dapat menikmati jaringan seluler dengan bebas. Anda mungkin juga pernah hidup di era Nokia 3310 yang saat itu hanya memiliki layar monokrom.

3. Jaringan Seluler 2.5G : GPRS

Pada akhir tahun 1990, teknologi 2G berubah menjadi 2.5G. Jaringan 2.5G merupakan pengembangan teknologi nirkabel berbasis GPRS (General Packet Radio Service) yang terletak di antara teknologi nirkabel generasi kedua (2G) dan generasi ketiga (3G).

Perbedaan utama antara 2G dan 2.5G adalah penerapan packet switching dalam jaringan komputer. Jaringan 2.5G ini menyediakan layanan berorientasi data dengan kecepatan rata-rata 28 Kbps (hingga kecepatan teoritis maksimum 384 Kbps)

Dengan teknologi 2.5G, pengiriman dan penerimaan foto dan video dapat dilakukan melalui layanan pesan multimedia (MMS).

Layanan yang sama pentingnya untuk 2.5G adalah penjelajahan web melalui WAP, versi sederhana dari situs web yang disesuaikan dengan tampilan ponsel saat itu. Generasi ini juga dapat mengirim SMS, voicemail, panggilan tunggu dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9600 bps.

Kecepatan ini cukup untuk mengirim SMS, mendownload foto atau nada dering MIDI. Suara yang dihasilkan jauh lebih jernih, karena sudah digital. Namun jangkauan jaringan 2G masih terbatas dan sangat bergantung pada keberadaan BTS (Base Transceiver Station).

4. Jaringan Seluler 2.75G : EDGE

Pada tahun 2003, teknologi 2.75G pertama kali diperkenalkan oleh operator Amerika AT&T. Teknologi jaringan 2.75G merupakan versi lanjutan dari jaringan 2G dan 2.5G yang dikenal dengan nama EDGE (Enhanced Data Rates for Global Evolution).

2.75G memungkinkan data ditransfer dalam paket kecil dengan kecepatan 48 kbps (hingga 384 kbps). Bahkan dengan berkembangnya jaringan seluler, Internet mulai digunakan oleh pengguna telepon seluler.

5. Jaringan Seluler 3G : WCDMA (3G)

Teknologi jaringan 3G pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dan diperkenalkan pada tahun 2001 di Jepang, dengan berbagai perbaikan untuk memberikan kualitas internet yang lebih baik.

Jika diperhatikan, perkembangan teknologi 3G pertama kali muncul pada perangkat mobile. Salah satu perubahan penting adalah dukungan mobile internet dan roaming (akses eksternal) yang memudahkan pengguna mengakses berbagai informasi.

Teknologi 3G pada awalnya dikenal dengan nama WCDMA (Wideband Division Multiple Access) yang mendukung kecepatan Internet hingga 2 Mbps atau kurang lebih 10 kali lebih cepat dibandingkan teknologi 2G.

Di era 3G, kita juga bisa menikmati layanan online, seperti siaran langsung, video streaming, game online, serta telekonferensi. Teknologi 3G juga telah diidentifikasi oleh International Telecommunication Union (ITU) sebagai standar teknologi jaringan yang disertifikasi oleh IMT-2000.

Teknologi 3G kemudian ditingkatkan menjadi teknologi 3.5G HSDPA (High Speed ​​Downlink Packet Access) yang mendukung kualitas dan kecepatan jaringan lebih baik.

6. Jaringan seluler 3.5G : HSDPA

3.5G HSDPA (High Speed ​​Downlink Packet Access) merupakan peningkatan teknologi terutama dalam hal kecepatan transfer data di luar 3G.

Sebagai perbandingan, kecepatan data maksimalnya 10 kali lipat kapasitas sistem dan 6 kali lipat dari sistem jaringan 3G sebelumnya. Kecepatan ini otomatis akan memudahkan semua orang dalam mengakses Internet.

Dengan 3.5G, pengguna dapat menggunakan Internet sekaligus melakukan panggilan ke berbagai tujuan.

Teknologi jaringan ini juga mampu melayani komunikasi multimedia di Internet menggunakan data video, seperti video call atau video sharing dengan kecepatan download hingga 14 Mbps.

Jaringan 3.5G HSDPA dikenal juga dengan sebutan Super 3G yang juga mencakup teknologi HSUPA (High Speed ​​Uplink Packet Access) dan HSPA+ (High Speed ​​​​Packet Access Plus).

7. Jaringan seluler 3.95G/4G LTE

Teknologi jaringan LTE adalah standar jaringan canggih generasi sebelumnya yang menyediakan broadband seluler yang tidak hanya cepat. Tapi itu juga efektif.

Jaringan LTE ini disebut juga 3.95G, dan lebih umum dipasarkan sebagai 4G LTE. LTE, atau Long Term Evolution, mengacu pada evolusi jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA yang berkembang yang memiliki kecepatan data 100 Mbps atau lebih.

LTE pertama kali ditemukan oleh NTT Docomo pada tahun 2004 di Jepang, dan mulai dikomersialkan pada tahun 2005 mengikuti standar GSM dan UMTS.

LTE menyederhanakan teknologi jaringan nirkabel menggunakan antarmuka radio, mengoptimalkan jaringan backbone agar memberikan dampak signifikan pada kecepatan dan kapasitas jaringan.

8. Jaringan seluler generasi keempat (4G)

Kemudian teknologi jaringan berkembang semakin pesat, dan ditandai dengan hadirnya jaringan generasi keempat, yaitu generasi keempat. Teknologi 4G pertama kali ditemukan pada tahun 2008 dan dikomersialkan di Stockholm, Swedia, dan Oslo, Norwegia pada tahun 2009.

Dari segi kecepatan, 4G 500 kali lebih cepat dibandingkan teknologi 3G sebelumnya. Sementara dari segi fungsionalitas, teknologi 4G tidak hanya terbatas pada ponsel saja, namun juga dapat digunakan pada berbagai perangkat yang menggunakan gelombang digital.

Teknologi 4G juga memberikan sensasi menerima panggilan di frekuensi VoLTE (Voice over LTE). Hal ini membuat kualitas ponsel jauh lebih baik dari sebelumnya karena menggunakan frekuensi dengan teknologi terkini.

Berkat kecepatan tinggi tersebut, komunikasi 4G dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perangkat IoT (Internet of Things) yang kini mulai banyak digunakan dan dioperasikan melalui Internet.

9. Jaringan seluler 5G (generasi kelima)

Teknologi 5G pertama kali dikembangkan di Korea Selatan pada tahun 2019, dan kini teknologi 5G sudah bisa digunakan di Indonesia dengan operator terkemuka Telkomsel dan XL Axiata.

Menurut Cominfo, jaringan 5G mulai beroperasi secara komersial di seluruh Indonesia pada tahun 2021, setelah melakukan 12 kali uji coba pada tahun 2017 hingga 2020.

Konektivitas yang cepat dan daya tanggap yang lebih baik membuat teknologi ini akan sangat berguna dalam meningkatkan kinerja teknologi sebelumnya.

Jaringan 5G mengandalkan teknologi yang disebut orthogonal frekuensi divisi multiplexing (OFDM). Teknologi ini merupakan cara untuk memodulasi sinyal digital ke dalam saluran yang berbeda untuk mengurangi gangguan sinyal.

5G adalah teknologi yang sangat fleksibel. Teknologi ini dapat diterapkan pada layanan mobile broadband, fixed broadband, atau fixed wireless access (FWA).

Untuk layanan mobile broadband 5G, lebih tepat menggunakan pita frekuensi pada lapisan pita rendah dan menengah, seperti pita 700 MHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz.

Konektivitas yang cepat dan daya tanggap yang lebih baik membuat teknologi ini akan sangat berguna dalam meningkatkan kinerja teknologi sebelumnya.

5G kini bisa dinikmati di banyak perangkat dan wilayah di Indonesia. Tentu saja, hal ini berpotensi mengubah lanskap jaringan Internet seluler yang ada dan mempengaruhi perkembangan teknologi lainnya.

 

Penutup

Nah, itulah penjelasan mengenai evolusi 1G ke 5G. Dengan membaca tentang sejarah perkembangan teknologi jaringan seluler 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G ini, Anda telah mendapatkan wawasan mendalam tentang evolusi luar biasa dalam komunikasi nirkabel. Melalui inovasi terus-menerus, setiap generasi jaringan seluler telah membuka pintu bagi konektivitas yang lebih cepat dan canggih. Dengan teknologi 5G mendominasi pemandangan saat ini, artikel ini merangkum perjalanan yang luar biasa ini, membantu Anda memahami bagaimana setiap langkahnya telah membentuk dunia yang semakin terhubung. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari era terkini ini yang menandai langkah besar menuju masa depan jaringan seluler yang lebih dinamis dan responsif. Untuk informasi lebih lanjut, terus ikuti perkembangan terkini di dunia teknologi jaringan seluler.

About admin

Check Also

Milestones Teknologi Komputer: Menelusuri Evolusi dari Masa ke Masa

Milestones Teknologi Komputer: Menelusuri Evolusi dari Masa ke Masa

Pemahaman tentang tonggak sejarah teknologi komputer sangat penting karena komputer telah menjadi bagian integral dari …

Recent Comments

No comments to show.